Reactive Solids Reactive solids yaitu : padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay). Padatan ini bereaksi dengan sekelilingnya untuk membentuk koloidal. Dalam hal ini clay air tawar seperti bentonite mengabsorpsi air tawar dan membentuk lumpur. Istilah “yield” digunakan untuk menyatakan jumlah barrel lumpur yang dapat dihasilkan dari satu ton clay agar viscositas lumpurnya 15 cp. Untuk bentonite yieldnya kira-kira 100 bbl/ton. Dalam hal ini bentonite mengabsorpsi air tawar pada permukaan partikel-partikelnya, hingga kenaikan volumenya sampai 10 kali atau lebih, yang disebut “swelling” atau “hidrasi. Untuk salt water clay (attapulgite), swelling akan terjadi baik di air tawar atau di air asin dan karena dipakai untuk pengeboran dengan “salt water muds”. Baik bentonite atau attapulgite akan memberikan kenaikkan viscositas pada lumpur. Untuk oil base mud, viscositas dinaikkan dengan penaikkan kadar air dan penggunaan asphalt.
Inert solids Inert solids atau padatan yang tidak bereaksi dengan lumpur dapat berupa barite (BaSO4) ataupun galena atau biji besi yang digunakan untuk menaikkan densitas. Inert solids ini dapat juga berasal dari formasiformasi yang dibor dan terbawa lumpur seperti chert, sand atau clay-clay non swelling, dan padatan-padatan seperti bukan disengaja untuk menaikkan densitas lumpur dan perlu dibuang secepat mungkin karena dapat menyebabkan abrasi dan kerusakan pada pompa, dll.
Bahan Kimia Lumpur Seperti kita ketahui, berbagai aditif berupa bahan kimia (baik yang diproduksi khusus untuk keperluan lumpur pemboran maupun bahan kimia umum) dan mineral dibutuhkan untuk memberikan karakeristik pada lumpur pemboran. Bahan-bahan tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1. Viscosifiers (bahan pengental) seperti
Bentonite,
CMC
Attapulgite dan
polymer
2. Weighting Materials (Pemberat):
Barite,
Calcium Carbonate,
Garam2 terlarut.
3. Thinners (Pengencer):
Quobracho (sebagai dispesan)
Phosphates
Lignosulfonate
Lignite
Surfactant
Poly Acrylate
4. Filtrat Reducers :
Starch
CMC
PAC
Acrylate
Bentonite
Dispersant
5. Loss Circulation Materials :
Granular
Flake
Fibrous
Slurries
6. Aditif Khusus:
Flocculant
Corrosion Control
Defoamer
pH Control
Lubricant
adalah blog yang berisi ilmu ilmu yang anda pelajari di sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
RUMUS dan PERHITUNGAN DASAR LUMPUR PEMBORAN
1. GRADIENT TEKANAN Gradient tekanan, psi/ft , mengunakan berat lumpur, ppg Psi/ft = berat lumpur, ppg x 0,052 Contoh : 12,0 ppg cairan ...
-
1. GRADIENT TEKANAN Gradient tekanan, psi/ft , mengunakan berat lumpur, ppg Psi/ft = berat lumpur, ppg x 0,052 Contoh : 12,0 ppg cairan ...
-
Dipermukaan terdapat tangki-tangki pengendap dan alat-alat pemisah (Solid Control Equipment ) untuk memisahkan dan membersihkan lumpur dari ...
No comments:
Post a Comment