Lumpur pemboran ini digunakan terutama untuk membor garam massive (salt dome) atau salt stringer (lapisan formasi garam) dan kadang-kadang bila ada aliran air garam yang ikut terbor. Filtrate loss-nya besar dan mud cake-nya tebal bila tidak ditambah organic colloid. pH lumpur dibawah 8, karena itu perlu ditambah preservative untuk menahan fermentasi starch. Jika salt mud-nya mempunyai pH yang lebih tinggi fermentasi terhalang oleh basa. Suspensi ini bisa diperbaiki dengan penggunaan attapulgite sebagai pengganti bentonite.
Ada dua tipe Salt Water Mud :
a) Unsaturated Salt Water Mud
Air laut dari lepas pantai atau teluk sering digunakan untuk lumpur yang tak jenuh kegaramannya ini. Kegaraman (salinity) lumpur ini ditandai dengan
o Filtrat loss besar kecuali ditreated dengan organic colloid
o Gel strength medium-tinggi kecuali ditreated dengan thinner
o Suspensi yang tinggi kecuali ditreated dengan attapulgite atau organic colloid
Lumpur ini bisa berbusa (foaming) yang bisa diredusir dengan
o Menambahkan soluble surface active agents
o Menambah zat kimia untuk menurunkan gel strength
b) Saturated Salt Water Mud
Fasa cair lumpur ini dijenuhkan dengan NaCl. Garam-garam lain dapat pula berada dalam sistem dalam jumlah yang berbeda-beda. Lumpur ini dapat digunakan untuk membor sumur-sumur garam dimana rongga-rongga yang terjadi karena pelarutan garam dapat menyebabkan hilangnya lumpur, dan ini dicegah oleh penjenuhan garam terlebih dahulu pada lumpurnya. Lumpur pemboran ini juga dibuat dengan menambahkan air garam yang jenuh untuk mengencerkan dan pengaturan volume.
No comments:
Post a Comment